Senin, 19 Januari 2015

Sawarna Beach


Hallo guys…
Aq mau cerita kembali tentang perjalanan pertamaku ke sawarna. Sawarna merupakan tempat wisata pantai disisi selatan provinsi Banten. Kami  ke sawarna tgl 28-29 Juli 2014 pada saat itu bertepatan dengan hari raya idul fitri, kami sengaja pergi pada saat hari pertama lebaran karena menghindari macet dan benar pada saat perjalanan tersebut tidak macet. Kami berangkat pukul 06.00 dari jalan siliwangi Bogor, kami menggunakan kendaraan roda dua (motor) yang ikut sekitar 21 motor (bisa dibilang itu touring) :D

Saat mau kesana kami sudah coba telepone-telepone untuk mencari penginapan (maklum karena baru pertama kali) dan kami mencoba telepone ke Pak Encep (Jika disearch di google ada kok :D) kami gak booking soalnya tempat masih ada, jadi kami langsung meluncur saja kesawarna.

Perjalanan pergi kami lewat cikidang (Oh yah jika mau berpergian menggunakan motor sebaikknya motor di service terlebih dahulu karena perjalanan cukup jauh yah guys). Cikidang-pelabuhan-cisolok-banten, perjalanan memakan waktu sekitar 5 jam namun karena motor teman kami ada yang bermasalah ditengah jalan maka kami sampai sekitar jam 13.00. Untuk informasi pom bensin terakhir ada di pelabuhan, selama perjalanan ada c yang jual bensin namun eceran dan perjalanan lewat cikidang memerlukan konsentrasi yang tinggi melihat jalan cikidang berbelok-belok dan naik turun.

Setelah sampai kami akhirnya tidak menginap deket pantai sawarnanya tapi lebih keatas lagi (sudah tidak termasuk kawasan pantai sawarna) namanya pulau manuk bisa dibilang kami salah tempat J dari sawarna ke pulau manuk kita dimanjakan dengan hutan dikiri-kanan kita. Tidak jauh dari jalanan hutan, wisatawan bisa melihat dan menikmati pantai karang songsong. Di tempat ini wisatawan bisa membakar ikan laut sambil menikmati ombak yang setiap detik menghantam karang - karang yang ada di pantai ini.

Setelah lewati jalanan tersebut sampailah kami di penginapan. Penginapan yang kami tempati ga jauh dari pantai.. pantainya diseberang (kalau disawarna kita harus jalan dahulu untuk ke pantainya) berikut gambar-gambar untuk penginapan dan contact personnya, harga untuk penginapannya beragam karena ada beberapa tipe home staynya paling murah Rp. 400.000 (tidak ada tv dan kulkas) sampai Rp. 700.000 (terdapat 2 kamar, tv dan kulkas) ini harga saat high season dan kalian bisa nego kok.
Hari pertama kami hanya bermain di pantai depan penginapan kami, pantainya bersih dan ombaknya lumayan deras karena lagi pasang (jadi hati-hati). Untuk makanan biasanya banyak yang berjualan dan biasanya dipenginapan tersebut kita bisa pesan mau makan apa, namun karena saat itu yang punya penginapan sedang ada acara kami kesulitan untuk cari makan sehingga kami ke kota terdekat untuk cari makan dan itu pun lumayan jauh c.

Hari keduanya akhirnya kami pergi ke wisata pantai sawarna, pantai sawarna itu ada beberapa pantai dan jarak antar pantai lumayan jauh sehingga jika kesana lebih baik menggunakan motor, berikut petanya guys :

 Setiap mau pergi kepantai pasti melewati jembatan goyang lumayan uji nyali c sebenernya jika lewat jembatan (dipeta bisa terlihat nama-nama jembatannya) jembatan yang paling parah adalah jembatan leles (seperti namanya) :p tapi pantai-pantai yang disajikan memang seperti dalam foto-foto jika kita search, namun kita harus tau kapan sedang surut atau pasang dan sedihnya kita kesana sedang pasang sehingga kita tidak melihat seperti yang difoto-foto namun tetap indah J

Pantai yang kami tuju pertama kali adalah tanjung layar-legon pari-gua langir-gua lalai.

Tanjung Layar ini lokasinya tidak terlalu jauh dari Pantai Ciantir dan keunikannya ada pada karangnya.
Bila tiba di pantai ini, kita akan segera tahu mengapa pantainya disebut Pantai Tanjung Layar. Di pantai ini terdapat dua buah batu karang raksasa yang berbentuk seperti layar kapal yang terkembang. Keunikan bentuk karang ini membuat Pantai Tanjung Layar kerap menjadi obyek fotografi yang menarik. Meski berada di tengah laut, kita tetap dapat dengan mudah menghampiri dua karang raksasa tersebut apabila air laut sedang surut. Laut menuju karang cukup dangkal, hanya hampir selutut orang dewasa. Hanya saja harus ekstra berhati-hati karena banyak karang tajam di dasar lautnya yang dapat melukai kaki kita, terdapat beberapa bulu babi di antara karang-karang tersebut. Jalannya juga cukup licin, sehingga kita harus berhati-hati saat melangkah. Saat tiba di bawah karang raksasa tersebut

Untuk ke legon pari berdasarkan informasi lebih baik saat pagi hari sebelum matahari terbit karena kita bisa melihat matahari terbit dari sana (kami belu lihat T.T) namun karena jalannya masih berbatu-batu lebih baik jalan kaki, kecuali menggunakan ojek penduduk setempat.

Untuk di gua langir terdapat beberapa gua dan disana juga mata kita bisa menikmati pantainya disana pasirnya yang putih dan dingin dan banyak tebing-tebingnya.

Gua lalai adalah gua yang menampilkan keindahan batuan stalagnit dan stalagmit yang mempesona, untuk kesini dianjurkan untuk menggunakan celana pendek karena guanya berair, airnya bisa sambai selutut orang dewasa.

Di sawarna hanya dikenakan biaya Rp. 5.000/org untuk masuk ke pantainya.

Setelah mengunjungi pantai tersebut kami siap-siap untuk pulang, kami jalan dari sana seitar jam 11.00 dan pada saat hari kedua kami pulang (tgl 29) tempat disawarna sudah mulai ramai dan kalau ramai menurut informasi untuk masuk ke pantai sawarnanya bisa memakan waktu 5 jam….. WOW… Kami beruntung karena kami tidak terkena macet sat pergi maupun pulang, kami pulang lewat cibadak dan perjalanan lewat cibadak lebih jauh. (untuk foto-fotonya menyusul yah guys) :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar