Hallo guys…
Aq mau cerita kembali tentang perjalanan pertamaku ke
sawarna. Sawarna merupakan tempat wisata pantai disisi selatan provinsi Banten.
Kami ke sawarna tgl 28-29 Juli 2014 pada
saat itu bertepatan dengan hari raya idul fitri, kami sengaja pergi pada saat
hari pertama lebaran karena menghindari macet dan benar pada saat perjalanan
tersebut tidak macet. Kami berangkat pukul 06.00 dari jalan siliwangi Bogor,
kami menggunakan kendaraan roda dua (motor) yang ikut sekitar 21 motor (bisa
dibilang itu touring) :D
Saat mau kesana kami sudah coba telepone-telepone untuk
mencari penginapan (maklum karena baru pertama kali) dan kami mencoba telepone
ke Pak Encep (Jika disearch di google ada kok :D) kami gak booking soalnya
tempat masih ada, jadi kami langsung meluncur saja kesawarna.
Perjalanan pergi kami lewat cikidang (Oh yah jika mau
berpergian menggunakan motor sebaikknya motor di service terlebih dahulu karena
perjalanan cukup jauh yah guys). Cikidang-pelabuhan-cisolok-banten, perjalanan
memakan waktu sekitar 5 jam namun karena motor teman kami ada yang bermasalah
ditengah jalan maka kami sampai sekitar jam 13.00. Untuk informasi pom bensin
terakhir ada di pelabuhan, selama perjalanan ada c yang jual bensin namun
eceran dan perjalanan lewat cikidang memerlukan konsentrasi yang tinggi melihat
jalan cikidang berbelok-belok dan naik turun.
Setelah sampai kami akhirnya tidak menginap deket pantai
sawarnanya tapi lebih keatas lagi (sudah tidak termasuk kawasan pantai sawarna)
namanya pulau manuk bisa dibilang kami salah tempat J dari sawarna ke pulau manuk
kita dimanjakan dengan hutan dikiri-kanan kita. Tidak
jauh dari jalanan hutan, wisatawan bisa melihat dan menikmati pantai karang
songsong. Di tempat ini wisatawan bisa membakar ikan laut sambil menikmati
ombak yang setiap detik menghantam karang - karang yang ada di pantai ini.
Setelah lewati jalanan tersebut sampailah kami di
penginapan. Penginapan yang kami tempati ga jauh dari pantai.. pantainya
diseberang (kalau disawarna kita harus jalan dahulu untuk ke pantainya) berikut
gambar-gambar untuk penginapan dan contact personnya, harga untuk penginapannya
beragam karena ada beberapa tipe home staynya paling murah Rp. 400.000 (tidak
ada tv dan kulkas) sampai Rp. 700.000 (terdapat 2 kamar, tv dan kulkas) ini
harga saat high season dan kalian bisa nego kok.
Pantai yang kami tuju pertama kali adalah tanjung
layar-legon pari-gua langir-gua lalai.
Tanjung Layar ini lokasinya tidak
terlalu jauh dari Pantai Ciantir dan keunikannya ada pada karangnya.
Bila tiba di pantai ini, kita akan segera tahu mengapa pantainya disebut Pantai Tanjung Layar. Di pantai ini terdapat dua buah batu karang raksasa yang berbentuk seperti layar kapal yang terkembang. Keunikan bentuk karang ini membuat Pantai Tanjung Layar kerap menjadi obyek fotografi yang menarik. Meski berada di tengah laut, kita tetap dapat dengan mudah menghampiri dua karang raksasa tersebut apabila air laut sedang surut. Laut menuju karang cukup dangkal, hanya hampir selutut orang dewasa. Hanya saja harus ekstra berhati-hati karena banyak karang tajam di dasar lautnya yang dapat melukai kaki kita, terdapat beberapa bulu babi di antara karang-karang tersebut. Jalannya juga cukup licin, sehingga kita harus berhati-hati saat melangkah. Saat tiba di bawah karang raksasa tersebut
Bila tiba di pantai ini, kita akan segera tahu mengapa pantainya disebut Pantai Tanjung Layar. Di pantai ini terdapat dua buah batu karang raksasa yang berbentuk seperti layar kapal yang terkembang. Keunikan bentuk karang ini membuat Pantai Tanjung Layar kerap menjadi obyek fotografi yang menarik. Meski berada di tengah laut, kita tetap dapat dengan mudah menghampiri dua karang raksasa tersebut apabila air laut sedang surut. Laut menuju karang cukup dangkal, hanya hampir selutut orang dewasa. Hanya saja harus ekstra berhati-hati karena banyak karang tajam di dasar lautnya yang dapat melukai kaki kita, terdapat beberapa bulu babi di antara karang-karang tersebut. Jalannya juga cukup licin, sehingga kita harus berhati-hati saat melangkah. Saat tiba di bawah karang raksasa tersebut
Untuk ke legon pari berdasarkan informasi lebih baik saat
pagi hari sebelum matahari terbit karena kita bisa melihat matahari terbit dari
sana (kami belu lihat T.T) namun karena jalannya masih berbatu-batu lebih baik
jalan kaki, kecuali menggunakan ojek penduduk setempat.
Untuk di gua langir terdapat beberapa gua dan disana juga
mata kita bisa menikmati pantainya disana pasirnya yang putih dan dingin dan
banyak tebing-tebingnya.
Gua lalai adalah gua yang menampilkan
keindahan batuan stalagnit dan stalagmit yang mempesona, untuk kesini
dianjurkan untuk menggunakan celana pendek karena guanya berair, airnya bisa
sambai selutut orang dewasa.
Di sawarna hanya dikenakan biaya
Rp. 5.000/org untuk masuk ke pantainya.
Setelah mengunjungi pantai
tersebut kami siap-siap untuk pulang, kami jalan dari sana seitar jam 11.00 dan
pada saat hari kedua kami pulang (tgl 29) tempat disawarna sudah mulai ramai
dan kalau ramai menurut informasi untuk masuk ke pantai sawarnanya bisa memakan
waktu 5 jam….. WOW… Kami beruntung karena kami tidak terkena macet sat pergi
maupun pulang, kami pulang lewat cibadak dan perjalanan lewat cibadak lebih
jauh. (untuk foto-fotonya menyusul yah guys) :D