Pagi, hari ini aq mau share tentang pernikahan ni.. walau aq belom nikah :p
tapi dengan membaca artikel ini, membantu kita untuk mengerti kehidupan pernikahan yang bagaimana yang Tuhan kehendaki..
Walau dengan bahasa yang pas-pas ni waktu aq translate..
Selamat membaca.. Tuhan memberkati..
The Promise
You Can't Keep in Marriage
www.relevantmagazine.com
www.relevantmagazine.com
Friendship.
= pertemanan
Support. =
dukungan
Sexuality. =
seks
Family. =
keluarga
Recreation.
= rekreasi
That’s why
you get married. That’s why God created marriage.
Itulah
menapa anda menikah. Itulah mengapa Tuhan membuat sebuah pernikahan
Here’s the
problem—that’s not why most people get married.
Inilah
masalahnya – Itu bukan alas an mengapa orang menikah
At least,
that’s not why I got married. I got married to be happy.
Setidak-tidaknya,
itu bukan alasan saya menikah, saya menikah untuk bahagia
Don’t get me
wrong. I was into all that other stuff. She was my closest friend. There was a
calling on our life together that we were excited about. Sex ... uh ... yes.
And we both wanted a family one day. But none of those reasons were the reason.
Jangan
salah paham, dan
jatuh pada semuanya itu. Dia adalah teman dekat saya, kami dipanggil untuk hidup bersama dan
bahwa kami semangat tentang sex, dan disuatu hari kami menginginkan sebuah
keluarga. Namun itu bukanlah alasan
Like
millions upon millions of other Americans, I married for happiness.
Seperti
jutaan orang America, yang mengangap bahwa mereka menikah untuk kebahagian
That sounds
innocuous at first glance. Heck, it sounds romantic. But the trouble is that
happiness is the result of a healthy marriage. It’s not the reason for
marriage. Happiness is a great thing, but it’s the by-product, the afterclap of
marriage. It’s not the point.
Kedengarannya
itu tidak berbahaya pada saat pandangan pertama, malah itu terdengar romantis.
Tapi yang menjadi masalah adalah kebahagian merupakan hasil dari pernikahan
yang sehat dan Itu bukan alasan untuk menikah. Kebahagian adalah sesuatu hal
yang bagus tapi itu adalah produk, hasil dari pernikahan dan itu dan bukan alasan
untuk menikah.
God doesn’t look
down on Adam and say, “He looks sad. He needs a lift. He needs another human
being to quench the thirst of his soul. I will make him a helper to satisfy his
deepest longings. Eve, the pressure’s on.” Of course not. Only God can do that.Tuhan tidak memandang
rendah Adam dan berkata “Dia terlihat sedih, dia butuh seseorang. Dia butuh
seorang manusia lain untuk memuaskan dahaga jiwanya. Saya akan membuat penolong
untuk memenuhi kerinduannya.” Tentu saja Tuhan tidak seperti itu.