Ada satu kisah romantis yang tetap dikenang tentang pesan
dalam botol. Kisah tentang sepasang anak manusia yang mulanya terpisah ribuan
mil oleh lautan, namun akhirnya bersatu dalam ikatan cinta sejati. Perjodohan
yang dibawa sebuah pesan dalam botol.
Adalah Ake Viking, seorang pelaut Swedia yang merasa sangat
kesepian. Ia bekerja di sebuah kapal pesiar yang senantiasa mengarungi belahan
dunia. Karena pekerjaannya di atas kapal, ia tak sempat bersosialisasi dengan kehidupan
di daratan.
Pada tahun 1956, ia mencurahkan kerinduannya dalam sebuah
surat. Dalam pesannya ia berharap akan menemukan seorang gadis pujaan hati
untuk dipersunting sebagai istrinya. Ia meminta siapa saja wanita muda yang
menemukan pesan itu agar membalas suratnya. Dengan untung-untungan pun ia
memasukkan pesan itu ke dalam sebuah botol anggur bekas dan melemparnya ke
tengah lautan.
Berbulan-bulan kemudian, seorang nelayan tua di Sisilia
(Itali) menemukan pesan itu tersangkut di jalanya. Ia kemudian membuka botol
itu dan membaca surat di dalamnya. Si nelayan membawa pulang pesan dalam botol
itu dan dengan bercanda menunjukkan surat tersebut kepada putrinya, Paolina.
Tergelitik keisengan dan rasa penasaran serta merasa bahwa ini semacam
permainan yang mengasyikkan, Paolina membalas surat tersebut ke alamat
perusahan kapal pesiar tersebut.
Dalam bulan-bulan berikutnya suratnya berbalas, Ake Viking
dan Paolina kemudian terlibat intens dalam surat menyurat tanpa pernah bertemu.
Obrolan korespondensi menjurus hal-hal romantis dan hubungan mereka semakin
menghangat.
Dua tahun kemudian, Ake Viking mengambil cuti mengunjungi
Paolina di Sisilia. Jodoh pun terpaut dan Ake Viking berjanji untuk kembali
lagi. Pada musim gugur 1958, Ake Viking kembali ke Sisilia dan melamar Paolina
pada pertemuan kedua mereka. Kedua sejoli ini pun akhirnya menikah di tahun itu
juga.
Cerita di atas bukanlah dongeng belaka namun merupakan suatu
kisah nyata yang cukup unik karena sepasang kekasih tersebut dapat bertemu
dalam suatu keadaan yang sangat mustahil. Tuhan Allah kita adalah Allah yang
luar biasa, karya-Nya melampaui akal pikiran kita. Mari renungkan karya ajaib
Tuhan di dalam Alkitab, bagaimana ia menciptakan Adam dan mempertemukannya
dengan Hawa.
Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Tuhan dengan
hati yang murni dan suci di hadapan Tuhan. Waktu itu Adam hanya sendiri dan dia
sendiri belum tahu apa itu pernikahan, yang ia ketahui hanyalah bahwa ia tidak
menemukan seorang teman yang sesuai dengan dia (Kejadian 2:20b dikatakan bahwa
“…tetapi bagi dirinya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan
dia.”). Setelah Adam selesai menjalankan sebuah tugas dari Allah yaitu
untuk menamai binatang-binatang itu, maka Adam tidak menemukan sesosok ciptaan
lain yang sepadan bagi dia. Dari ayat ini kita dapat mengetahui bahwa keadaan
hati Adam yang sunyi dan sepi diantara sekian banyak ciptaan yang dia namai
itu. Pengharapan itu tidak pernah ada di dalam hati Adam pada waktu ia
menjalankan tugasnya namun ternyata sampai ia selesai dengan pekerjaannya,
pengharapannya itu tetap tidak ada.
Sejak awal Tuhan tahu bahwa Adam yang dikasihi-Nya itu
membutuhkan seseorang di sampingnya, seseorang yang akan menjadi partner yang
sepadan dalam mengusahakan dan memelihara taman itu. Tuhan hanya menunggu saat
yang tepat untuk melakukan bagian-Nya itu. Tuhan Allah membuat Adam tertidur
dan dibangun-Nyalah seorang perempuan dari salah satu rusuk Adam, dari bagian
tubuh Adam sendiri. Ini mempunyai arti bahwa mereka adalah satu tubuh dan akan
selalu menjadi satu kesatuan, menjadi satu daging.
Adam adalah seseorang yang tidak meminta banyak hal kepada
Tuhan, dalam soal pasangan pun dia tidak meminta Hawa dengan model lain.
Berbeda jauh bila dibandingkan dengan manusia pada zaman sekarang. Mengapa Adam
tidak meminta Hawa dengan model yang lain? Karena Adam memiliki gambaran yang
sangat baik terhadap pribadi Tuhan, sahabat-Nya. Tuhan begitu dekat dengan Adam
dan Adam tahu bahwa Tuhan sangat mengasihi Adam, begitu pula sebaliknya. Adam sangat percaya kepada Tuhan, ia yakin
bahwa sahabatnya itu pasti memperhatikan dia dan memberikan apa yang dibutuhkan
Adam. Jadi saat Adam dipertemukan dengan Hawa, Adam menerima Hawa dengan penuh
rasa syukur dan cinta kasih mereka langsung bersemi.
Tuhan adalah pribadi yang tidak pernah memberikan yang jahat
kepada setiap kita, rancangan-Nya sempurna untuk kita. Jadi jika saat ini, Anda belum dipertemukan dengan pasangan Anda,
teruslah berharap dan berdoa, Tuhan tahu waktu yang tepat untuk mempertemukan
Anda beserta pasangan Anda menjadi satu di dalam Kristus Yesus. Tuhan tahu
dan mengenal ciptaan-Nya dengan baik. Kita diciptakan segambar dan serupa
dengan Allah maka kemuliaan Allah yang memancar keluar dari masing-masing
pribadi itulah yang membuat mereka saling terpesona dan jatuh hati satu dengan
yang lain.
Healing Quote :
“Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena
ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,”
(Roma 4:20)